1. Normal
Dengan simbol berwarna hijau, status
ini menggambarkan apabila suatu gunung tidak menunjukan aktifitas apapun,
termasuk tekanan magma, dan tidak menunjukan gejala peningkatan status, baik
berdasarkan hasil pengamatan visual atau penelitian secara instrumental.
Gunung berapi berstatus normal adalah
gunung yang aman-aman saja didaki. Kamu bisa langsung melakukan pendakian di
atasnya tanpa khawatir akan resiko peningkatan status.
Makna;
Tidak menunjukan aktifitas tekanan magma
Level aktifitas paling dasar
Tindakan;
Melakukan pengamatan secara berkala
Melakukan survei dan penyelidikan secara rutin
2.
Waspada
Dengan simbol warna kuning, status ini
menggambarkan apabila sebuah gunung mengalami gejala peningkatan status. Bisa
berupa aktifitas apapun, termasuk peningkatan seismik, kejadian vulkanis atau
aktifitas magma, tektonik dan hidrotermal. Biasanya gunung dengan status
waspada akan mengalami gempa tremor hingga gempa vulkanik.
Gunung berapi dengan status waspada
masih cukup aman apabila kamu hendak melakukan sebuah pendakian. Tapi tetap
harus waspada, karena gunung tersebut, sewaktu-waktu bisa mengalami peningkatan
status.
Makna;
Terdapat aktifitas, dalam bentuk apapun
Mengalami peningkatan status dari level normal
Peningkatan aktifitas seismik dan kejadian vulkanis lainnya
Mengalami sedikit peningkatan aktifitas karena ada aktifitas magma,
tektonik dan hidrotermal
Tindakan;
Melakukan sosialisasi atau penyuluhan
Menilai tingkatan bahaya
Mengecek sarana darurat
Melaksanakan pengamatan terbatas
3.
Siaga
Dengan simbol warna orange, status
siaga menandakan bahwa suatu gunung sedang mengalami aktifitas yang signifikan.
Baik saat diamati secara visual atau secara instrumental.
Gunung berstatus siaga biasanya sedang
menunjukan bahwa dia mengalami peningkatan aktifitas seismik yang intensif dan
bisa mengakibatkan letusan dan bencana. Apabila tren terus menunjukan kepada
aktifitas gunung yang meningkat, sangat mungkin gunung tersebut akan meletus
dalam waktu 2 minggu ke depan.
Biasanya, gunung dengan status siaga
masih dibuka untuk pendakian dan pariwisata. Dengan syarat, orang-orang yang
mengunjungi gunung tersebut bersikap siaga kepada kemungkinan terjadinya
peningkatan status dan erupsi gunung. Mengingat resikonya sedemikian rupa,
lebih baik kamu tidak ngotot mendaki gunung berstatus siaga. Toh, masih banyak
gunung lainnya.
Makna;
Menggambarkan gunung berapi sedang bergerak ke arah letusan dan bisa menimbulkan
bencana
Adanya aktifitas seisimik yang intensif
Terdapatnya data dari penelitian yang menunjukan bahwa gunung bisa
segera meletus dan menuju pada keadaan yang menimbulkan bencana
Bila tren aktifitas masih meningkat, gunung bisa meletus dalam waktu dua
minggu ke depan
Tindakan;
Melakukan penyuluhan kepada penduduk di wilayah yang terancam
Menyiapkan sarana darurat
Melakukan koordinasi setiap hari
Melaksanakan pengamatan penuh
4.
Awas
Dengan simbol warna merah, menandakan
bahwa suatu gunung berapi sedang atau akan mengalami letusan, dan bisa
menimbulkan bencana. Aktifitas petama, diawali dengan letusan abu dan asap.
Bahkan, gunung tersebut berpeluang meletus dalam waktu 24 jam ke depan.
Gunung berstatus awas akan ditutup
untuk kegiatan apapun, baik pendakian atau pariwisata. Bahkan, kita dilarang
mendekati gunung dengan status awas, dalam radius tertentu. Apalagi melakukan
pendakian?. Jadi jangan pernah berfikir untuk melakukan pendakian di gunung
berstatus awas. Terkecuali, kamu sudah tidak sayang kepada nyawamu.
Makna;
Menandakan bahwa suatu gunung berapi akan atau sedang mengalami letusan
dan bencana
Letusan diawali dengan semburan asap dan abu
Letusan besar bisa terjadi dalam waktu 24 jam
Tindakan;
Melakukan penyuluhan dengan mengosongkan wilayah yang terancam terkena
bencana
Melakukan koordinasi harian
Piket penuh
Demikian adalah informasi tentang 4
tingkatan status gunung berapi di Indonesia yang bisa saya sampaikan. Kemudian,
apa yang terjadi apabila sebuah gunung berapi meletus?.
Sebuah bencana letusan gunung berapi
bisa mengakibatkan menyemburnya magma yang terdapat di bawah gunung, magma itu
terdorong keluar berupa lava dan lahar. Selain itu, meletusnya gunung berapi
bisa mengakibatkan aliran lumpur panas, menyebarnya awan panas, abu, gas
beracun, kebakaran hutan, gelombang tsunami, dan gempa bumi.
Menurut ilmu geologi, kawasan-kawasan
yang terancam terkena dampak letusan gunung berapi terbagi menjadi 3 tipe.
Berikut di bawah ini;
Tipe A
Yaitu kawasan yang berpotensi dilanda
banjir lahar, sangat mungkin terkena awan panas dan aliran lava. Selama letusan
sedang terjadi, kawasan ini terancam terkena jatuhan beberapa material, seperti
lontaran batu pijar dan hujan abu yang lebat.
Tipe B
Yakni kawasan yang terancam dilanda
oleh aliran lava, awan panas, lontaran batu pijar, hujan lumpur panas, hujan
abu yang lebat dan semburan gas beracun.
Tipe C
Yaitu kawasan yang sering terkena
aliran lava, hujan abu yang lebat, lontaran batu pijar, awan panas, hujan
lumpur panas dan gas beracun. Merupakan kawasan yang sangat rentan terkena
dampak dari letusan gunung berapi yang sering meletus. Bukan kawasan ideal
untuk ditinggali.
SUMBER : PENDAKIGUNUNG.TOP
Tidak ada komentar :
Posting Komentar